Senin, 13 Juli 2009

berubah bukan mengubah

Sudah cukup lama juga tidak menulis di sini. Akhirnya bisa menulis lagi sekarang.
2 bulan terakhir ini, ada satu pelajaran berharga yang saya pelajari. Hal ini
berkaitan dengan hubungan dengan orang lain. Bisa saja dengan teman, keluarga,
maupun pasangan.

3 minggu lalu seorang teman menangis karena bertengkar dengan pacarnya yang beda kota.
Dan teman ini kecewa karena sang pria tidak menghubungi dia selama 2 hari setelah itu.
Padahal dia menangis terus selama 2 hari itu. Dan setelah 2 hari, si pria menelepon, namun
tanpa mengungkit pertengkaran sebelumnya. Tanpa menanyakan apa yang terjadi selama
2 hari mereka tidak berkomunikasi. Dan sang wanita merasa sedih. Kenapa cowokku ini tidak
berubah? Dia masih cuek saja. Bagaimana kalau seandainya aku sakit karena pertengkaran itu?

Berubah? Saya juga selalu ingin orang lain berubah. Temanku seharusnya lebih dewasa. Dia kan
sudah lebih tua. Pacarku ini seharusnya ngerti aku donk. Kan kami sudah lama pacaran. Dan
banyak situasi lain dimana aku kesal dengan orang di sekitarku yang tidak berubah menjadi lebih baik.

Suatu hari saya berdiskusi dengan seorang teman. Dan dari diskusi itu, akhirnya saya disadarkan, saya tidak akan pernah bisa mengubah orang lain. Namun yang saya bisa, mengubah diri saya. Saya tidak bisa membuat orang lain tidak jadi pemarah, tapi saya bisa membuat diri saya memaafkan dia saat dia marah. Saya tidak bisa membuat orang lain menjadi lebih bertanggung jawab, namun saya bisa menerima dia dan tetap bersahabat dengan dia meskipun dia seperti itu.

Jadi, apakah tidak ada harapan dari sikap toleran saya? Menurut saya justru dengan sikap demikian, yang bisa menolong orang sadar, dan akhirnya berubah. Dan satu harapan, memang saya tidak pernah bisa mengubah dia, namun DIA bisa mengubah siapa saja menurut kehendak-NYA.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bang atur..lama ga posting tulisan di blog ini...

makasi buat postingan "berubah bukan mengubah" ini..
aku juga masih sering banget menuntut orang lain yang memahami aku, aku sendiri memilih cuek ga mau belajar mengerti orang lain.

Maaf ya bang..kalo aku juga sering berlaku hal yang sama ke abang,hehehe..
Tapi aku mau belajar kok...
belajar sabar menghadapi segala jenis orang yang mampir di hidupku..yang manis maupun yang ngeselin :)