Minggu, 21 Desember 2008

Berpacaran

Dua hari terakhir ini saya ke Jakarta. Tujuannya sih bertemu pacar hehehe..
Soalnya udah hampir sebulan gak ketemu. Dan besok saya akan pulang kampung.

Ketemu dengan dia, menyenangkan. Melihat dia cemberut, tersenyum, sedih, curhat dsb.
Malamnya aku nginap di rumah seorang teman alumni. Dan dia bertanya, apa yang kalian
lakukan kalau pacaran?

Wow.. pertanyaan sedikit pribadi sepertinya yah hehehe.. Namun bagi saya ini juga kesempatan. Kesempatan mempertanggung jawabkan hidup saya. Apakah pacaran yang saya lakukan memuliakan 'DIA'.

Pacaran bagi saya adalah proses untuk semakin mengenal satu sama lain. Proses untuk bertumbuh dalam hal komunikasi. Proses untuk saling menerima satu sama lain. Proses untuk belajar memaafkan. Proses untuk mengetahui kelemahan pasangan dan menerimanya, dan proses mengetahui kelebihan pasangan dan memujinya/ encourage. Karena bagi saya : pacaran adalah proses yang ujungnya pernikahan. Bukan untuk main2, atau coba-coba.

Saya bersyukur baru berpacaran di usia yang gak muda lagi. Karena akhirnya saya sudah tahu dulu apa itu pacaran, dan yang terpenting saya bisa memberikan banyak waktu saya sebelumnya (sebelum pacaran) untuk mengenal "DIA". Karena "DIA" lah alasan saya berpacaran. Karena "DIA" lah alasan saya akan menikah. Sehingga pacaran yang kami lakukan adalah karena "DIA".

Satu lagi, pacaran bagi saya (sebagai pria) adalah proses untuk memberikan perhatian buat pacar saya. Meskipun saya sibuk, meskipun perasaan saya sedang tidak oke, apapun itu, tetapi tetap berusaha untuk memberi perhatian untuk memnuhi kebutuhan pacar saya. Dan untuk hal ini, saya mengaku masih perlu belajar lebih peka. Dan yang terpenting, lebih konsisten lagi (tidak tergantung perasaan).

Jadi, sudah mau berpacaran???

Kamis, 18 Desember 2008

pulang kampung

Akhirnya liburan tiba. Ini hari terakhir sekolah. Murid2 sudah pulang dari tadi. Dan guru, seperti biasa, harus menunggu sampai .. enggak tahu sampai kapan hehehe..

Liburan ini aku akan pulang kampung, bertemu keluarga besar, yang memang besar...
Hem.. akan ada mama, 5 kakak/abang dan 3 kakak ipar. Dan akan ada 5 keponakan. Jadi totalnya akan ada 15 orang dengan aku. Wow.. lumayan rame juga ya hehe..

Saat2 ini merupakan saat yang menyenangkan. Bisa mengenang masa lalu. Bisa bersama keluarga dan 'melayani' mereka. Yah, saatnya untuk melayani mereka, bukan lagi dilayani. Selamat berlibur semuanya.

Selasa, 16 Desember 2008

Lady in waiting - Book

I like this book. Beberapa bulan lalu saya mengamati bagaimana beberapa teman (khususnya wanita) yang sudah lulus kuliah, atau yang akan lulus, terlihat memiliki satu kebutuhan yang sama. Saya tahu saya bukan wanita, dan mungkin tidak bisa memahami apa yang mereka rasakan. Dan yang pasti saya tidak akan mengerti kebutuhan yang mereka miliki.

Dan suatu hari, saya menemukan buku ini. Saya mencoba membeli dan membacanya. That's it. Sepertinya ini jawaban untuk mereka kaum wanita. Tidak perlu menunggu hari esok untuk bahagia. Tidak perlu menunggu saat yang tepat untuk menikmati hidup ini. Sekarang lah saat nya. Apapun kondisi dan status kita. Sekarang lah saat yang tepat untuk bahagia.

Saya langsung mengirim buku ini ke kakak saya dan setiap ketemu wanita seperti yang saya sebut di atas, saya akan menyarankan mereka membaca buku ini. Dan bagi pria, saya pikir tidak ada salahnya membaca buku ini. Untuk menambah wawasan dan mencoba memahami mereka (wanita).

Info buku :
Author/Artist : Jackie Kendall & Debbie Jones
Publisher : Pionir Jaya
Softcover : 180 pages
Language : Indonesia
Dimension : 14.5 x 21 cm
Weight : 220 grams
Price : Rp 30.000 ,- (mungkin ada discount hehe)

Minggu, 14 Desember 2008

berbeda tetapi satu

Minggu lalu, saya dan 4 teman bertemu. Kami makan malam bareng di kafe tiga cemara, berhubung salah seorang dari kami akan pergi jauh sampai beberapa waktu yang lama. Dan karena dia yang akan pergi, maka dialah yang mentraktir kami malam itu.

Ehm.. semua meng-order steak, yang harganya lumayan. Namun sang teman yang mentraktir tidak keberatan akan hal itu. Berhubung dia akan pergi jauh dan lama. Dan tak ketinggalan minuman yang tidak bisa dibilang murah juga untuk ukuran mahasiswa. (Tapi kami bukan mahasiswa lagi hehehe -- meskipun kantong masih kantong mahasiswa).

Setelah asik melahap, dan mengenang hal-hal yang terjadi dalam 2 tahun terakhir ini, sampai lah kami pada suatu pertanyaan. 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi, kira-kira apa yang akan kami lakukan secara pribadi. Ehm.. cukup serius. Satu persatu kami menyampaikan 'visi' kami ke depan. Setidaknya kalau memang "DIA" tidak mengubahnya. Dan menarik sekali. Tak seorang pun yang sama.

Seorang teman mengatakan akhirnya dia menyadari bahwa dia akan lebih benyak berkecimpung di bidang pendidikan dan penelitian. Yah.. sudah 4 tahun setelah dia lulus, dia mencoba mengubah jalur, namun selalu pintu yang dibukakan adalah di bidang pendidikan dan penelitian yang sampai sekarang masih ditekuninya.

Teman yang lain membagikan bahwa dia akan tetap bekerja di bidang control sistem. Sebagai enginer. Mungkin menjadi seorang manajer (ini tambahan dariku hehehe).

Teman yang lain mengatakan dia akan membuka bisnis, dan menekuninya. Dan yang lain mengatakan dia akan mengambil studi lanjut S2 dan bahkan S3, agar nantinya dia bisa memiliki status yang "baik" di negara yang akan dia datangi. Dan yang lain mengatakan dia akan tetap di kampus. Berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa. Mungkin akan hidup dengan gift-income. (yang manakah saya ??)

Kelimanya berbeda, namun ada satu hal yang sama. Semua sama-sama melihat bahwa semua pekerjaan, status sosial, atau apapun itu, adalah untuk dipakai memuliakan "DIA". Dan dengan tujuan agar semakin banyak orang mengenal "DIA".

Berbeda tetapi satu tujuan.

faithful friend - song

I want to sing this song in my wedding with her hahahaha....
Important sentence : I will never put you on a pedestal (a position in which somebody admires another person so much that he or she thinks that person is perfect).
Why ? Because we both know the glory is HIM.
And if we will be together as one -- two become one, it's all for HIM.


____________________________________

FAITHFUL FRIEND
by Steven Curtis Chapman and Twila Paris

-- Her --
Everyone knows you
As a man of honor
I am glad to know you
Simply as a friend

You've always taken
Time to be my brother
And I'll be standing by you in the end

But I will never put you on a pedestal
I thank the Lord for everything you do
I'll be there to pray for you and for the ones you love
I believe that He will finish all He's started in you

I will be an open
Door that you can count on
Anywhere you are
Anywhere you've been
I will be an honest
Heart you can depend on
I will be your faithful friend.

-- Me --
I am one of many
Whose path has been made clearer
By the light you've carried faithfully
As a warrior and a child

God has used you greatly
To encourage and inspire
You've remained a true friend all the while

So I will never put you on a pedestal
Cause we both know all the glory is the Lord's
And I'll be there to pray that He will keep you by His grace
And I always will remind you to be seeking His face

--Together--
I will be an open
Door that you can count on
Anywhere you are
Anywhere you've been
I will be an honest
Heart you can depend on
I will be a faithful friend

Should it ever come your time to mourn
I will weep with you
And every single time you win
I'm celebrating, too
Oh, I will celebrate with you…

I will be an open
Door that you can count on
Anywhere you are
Anywhere you've been
I will be an honest
Heart you can depend on
I will be a faithful friend

I will be faithful
I will be a faithful friend.

Ingin...

Aku iri kepada warna merah
Aku ingin warna kuning
Aku berminat memiliki warna hijau
Hingga aku sadar ada pelangi di hati

Pelangi takkan tampak waktu malam
Ia takkan muncul di siang hari
Juga tidak kelihatan kala hari hujan dan mendung
Pelangi muncul ketika hari cerah lagi setelah hujan reda

-- written by nsm
_______________________________________

Belajar dari penulis di atas. Seringkali aku iri dengan orang lain, teman-teman, dengan membandingkan diriku dengan mereka. Dan mencoba melihat kelebihan mereka yang tidak ada padaku. Hal ini membuat aku tidak menyadari bahwa di dalamku sudah diberikan sesuatu yang sangat berharga. Sesuatu yang bahkan lebih indah dari pada yang kusadari.

Memang... saat-saat tertentu aku tidak melihat hal itu. Yang aku rasakan hanya kesusahan dan penderitaan. Namun, seringkali, setelah semua berlalu, aku baru disadarkan, bahwa DIA sedang membuat pelangi di diriku.

Uang

Saya sedikit setuju dengan hal di bawah ini :-)

love

Love, merupakan suatu kata yang sangat dasyat maknanya. Dan bahkan bukan hanya sebuah kata, melainkan suatu sikap dalam hati terhadap orang lain maupun diri sendiri.

Mungkin nilainya banyak berkurang, karena orang terlalu gampang menggunakannya tanpa mengerti maknanya.

Love, yang saya mengerti, adalah melakukan sesuatu untuk kebaikan orang lain, tanpa mengharapkan apa-apa dari hal itu. Artinya, ketika membantu orang lain, tidak masalah kalau tidak mendapatkan apa-apa bahkan ucapan terima kasih.

Dan tidak ada yang bisa sempurna melakukan ini, kecuali DIA. DIA yang sudah dan terus menujukkan "Love" nya kepada semua orang. Tidak ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menambah "love" nya, dan tidak ada sesuatu pun yang kita lakukan untuk mengurangi "love" nya. He is perfect in love.

Waktu

Libur Sabtu dan Minggu. Merupakan hari yang kutunggu-tunggu. Karena mulai Jumat malam saya akan bebas untuk melakukan apa pun tanpa memikirkan besok hari. Tidak perlu bangun cepat besok harinya, tidak perlu dalam kondisi fit untuk bekerja, dan tidak perlu menyiapkan bahan yang mau diajarkan besok. Free time.

Yah.. mental seperti ini benar-benar mental yang saat ini banyak sekali dimiliki orang-orang termasuk aku. Tidak berpikir akan hari esok. Hidup hanya untuk hari ini saja.

Tapi ketika waktu berdiam diri, merenungkan DIA, seperti ada yang salah. Ya, beginilah kalau aku hidup hanya untuk hari ini. Tidak memikirkan esok hari. Waktu akan habis di-"gunakan", bukan di-"investasikan". Padahal ada banyak kesempatan di waktu libur ini. Dah bahkan nasehat-NYA, pergunakanlah waktu yang ada dengan bijaksana, karena hari-hari ini adalah jahat. Kenapa jahat? Karena aku tidak bisa lagi kembali ke masa lampau. Aku tidak bisa mengulang waktu. 24 jam sehari, 7 hari seminggu, itu yang sudah disediakan-NYA bagiku untuk kujalani.

Aku menyesal, dan penyesalan selalu datang terlambat. Namun aku tidak menyerah. Tujuh kali orang benar jatuh, namun tujuh kali dia akan bangkit. Ya.. aku mau bangkit untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Memanfaatkan waktu, bukan menghabiskannya.

Selasa, 09 Desember 2008

Bertengkar

2 minggu lalu saya bertengkar dengan pacar saya ketika bertelepon. Hanya masalah kecil, dia tidak suka saya melupakan apa yang sudah pernah dia katakan atau jelaskan. Dan ini bukan yang pertama kalinya. Namun kali ini, aku tidak tahan. Aku berbalik memarahi dia. “Itu hanya masalah kecil”, kataku. Kenapa harus marah. Mendapat serangan balik dariku, dia menjadi semakin marah. Dan percakapan itu berhenti sampai di situ.

Malam itu dia meng-sms ku dan mengatakan permintaan maaf karena sudah membuatku kesal. Dan aku balas meng-sms juga dengan permintaan maaf. Sepertinya hal itu selesai di situ.

3 hari setelah itu dia meng-sms. Isinya kira-kira seperti ini : “Bang, maaf. beberapa hari ini, sejak saat kita bertengkar, aku merasa ‘jauh’ secara hati. Dengan kata lain perasaanku tidak lagi menyukai abang.” Wah, sesaat aku marah di dalam hatiku. Egoku terusik. Namun aku tetap diam. Aku hanya marah di dalam hatiku.

Akhirnya kutelpon dia. Kemudian aku bertanya jadi bagaimana? Kalau tidak suka, kenapa masih membalas sms-sms ku tiga hari ini? Kenapa masih meng-sms aku? Dan jawabannya benar-benar membuat aku terharu. “Aku tidak suka secara perasaan. Aku tidak mau berbohong akan hal itu. Namun komitmen ku, janjiku, untuk tetap menjaga komunikasi dengan abang, itu yang membuat aku meng-sms abang. Itu yang membuatku masih membalas sms abang.” Wow… fantastis… Komitmen mengalahkan perasaan. Bukankah hal ini yang sering kudengung-dengungkan kepada setiap orang.

Akhirnya kami sama-sama belajar melalui pertengkaran itu, bahwa perasaan boleh saja berubah, rasa suka bisa saja menjadi benci. Namun satu hal, ketika komitmen sudah dinyatakan, itu menjadi suatu pengikat yang kuat. Yang akan bisa mengatasi apapun juga.

Dan kami pun berdamai dengan satu pelajaran : Jangan bergantung kepada perasaan, tetapi gunakan komitmen anda dalam hubungan anda dengan orang yang anda kasihi.

about me

Dimulai ketika saya bertemu dengan “DIA” ketika saya baru masuk kuliah. Saya semakin menyadari bahwa segala sesuatu ada karena “DIA” oleh “DIA” dan bagi “DIA”. Termasuk keberadaan saya.

Beberapa tahun lalu saya seorang mahasiswa, 4 tahun lalu saya seorang purchasing staff di sebuah perusahaan Farmasi, 3 tahun saya seorang manager kantor yang mengurus semua hal di suatu LSM, 2 tahun lalu saya berada di Philipina selama 6 bulan untuk menjalani training kehidupan, dan 1,5 tahun terakhir ini saya seorang pengajar atau lebih keren dengan sebutan pendidik, di suatu sekolah nasional plus di Bandung.

Namun, karena “DIA” segala sesuatu itu tidaklah penting. Yang penting bagaimana segala sesuatu itu bisa digunakan untuk membawa semakin banyak orang mengenal “DIA”. Pekerjaan itu hanyalah sebuah kendaraan yang saya pakai untuk melakukan tugas dari “DIA”.

Saya adalah seorang manusia yang sedang terus belajar untuk mengenal “DIA”. Jika anda tertarik mengenal “DIA”, mari belajar bersama-sama dengan saya.

Saya bukan orang yang pandai menulis. Blog ini saya buat untuk membagikan keseharian saya yang mungkin baik, buruk, menyenangkan, menyedihkan, dan berbagai situasi lain, dengan harapan orang yang membaca bisa mendapat pelajaran darinya.

Dan saya sadar sebetul-betulnya bahwa saya ada seperti apanya saya sekarang ini karena “DIA”.