Sudah cukup lama juga tidak menulis di sini. Akhirnya bisa menulis lagi sekarang.
2 bulan terakhir ini, ada satu pelajaran berharga yang saya pelajari. Hal ini
berkaitan dengan hubungan dengan orang lain. Bisa saja dengan teman, keluarga,
maupun pasangan.
3 minggu lalu seorang teman menangis karena bertengkar dengan pacarnya yang beda kota.
Dan teman ini kecewa karena sang pria tidak menghubungi dia selama 2 hari setelah itu.
Padahal dia menangis terus selama 2 hari itu. Dan setelah 2 hari, si pria menelepon, namun
tanpa mengungkit pertengkaran sebelumnya. Tanpa menanyakan apa yang terjadi selama
2 hari mereka tidak berkomunikasi. Dan sang wanita merasa sedih. Kenapa cowokku ini tidak
berubah? Dia masih cuek saja. Bagaimana kalau seandainya aku sakit karena pertengkaran itu?
Berubah? Saya juga selalu ingin orang lain berubah. Temanku seharusnya lebih dewasa. Dia kan
sudah lebih tua. Pacarku ini seharusnya ngerti aku donk. Kan kami sudah lama pacaran. Dan
banyak situasi lain dimana aku kesal dengan orang di sekitarku yang tidak berubah menjadi lebih baik.
Suatu hari saya berdiskusi dengan seorang teman. Dan dari diskusi itu, akhirnya saya disadarkan, saya tidak akan pernah bisa mengubah orang lain. Namun yang saya bisa, mengubah diri saya. Saya tidak bisa membuat orang lain tidak jadi pemarah, tapi saya bisa membuat diri saya memaafkan dia saat dia marah. Saya tidak bisa membuat orang lain menjadi lebih bertanggung jawab, namun saya bisa menerima dia dan tetap bersahabat dengan dia meskipun dia seperti itu.
Jadi, apakah tidak ada harapan dari sikap toleran saya? Menurut saya justru dengan sikap demikian, yang bisa menolong orang sadar, dan akhirnya berubah. Dan satu harapan, memang saya tidak pernah bisa mengubah dia, namun DIA bisa mengubah siapa saja menurut kehendak-NYA.
Senin, 13 Juli 2009
Selasa, 10 Februari 2009
When I say that I love you - song
When I say that I love You
YOU FEEL THAT YOU'RE LONELY
IT DOESN'T PROVE THAT YOU ARE ALONE
YOU FEEL THAT NOBODY WANT YOU
IT DOESN'T MEAN THAT NO ONE CARES ABOUT YOU
YOU FEEL THAT YOU'RE LONELY
IT DOESN'T PROVE THAT YOU ARE ALONE
YOU FEEL THAT NOBODY WANT YOU
IT DOESN'T MEAN THAT NO ONE CARES ABOUT YOU
REFF:
LISTEN TO THE WORD I SAY
THAT I WILL ALWAYS BY YOUR SIDE
YOU MEAN EVERYTHING TO ME
THAT I WILL NEVER LEAVE YOU
CAUSE I LOVE YOU SO
IF YOU THINK THAT YOU'RE NOTHING
BUT FOR ME YOU ARE SOMETHING BEAUTIFUL
YOU THINK THAT YOU CAN'T DO ANYTHING
BUT YOU CAN DO A LOT OF THINGS WITH ME
WHEN I SAY THAT I LOVE YOU
IT'S MEAN I GIVE THE BEST FOR YOU
WHEN I SAY THAT I LOVE YOU
I WILL GIVE EVERYTHING FOR YOU
NO MORE FEAR ABOUT THE FUTURE
AND BLAME FOR THE PAST
I'LL GIVE EVERYTHING WHEN I SAY THAT I LOVE YOU
I WANT YOU TO KNOW THAT I DIED FOR YOU
I WANT YOU TO KNOW THAT I'LL GIVE ALL MY LIFE FOR YOU
WHEN I SAY THAT I LOVE... SAY THAT I LOVE YOU
sepuluh

Setelah menonton berberapa lama, akhirnya ketemu. Kenapa film itu diberi judul sepuluh. Salah satu sebabnya ialah bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pernah melakukan kesalahan.
Seminggu terakhir ini, aku diajar banyak akan hal ini. Yah, dia tidak sempurna, beliau tidak sempurna, orang itu tidak sempurna. Dan ternyata aku sudah kecewa karena berharap terlalu banyak terhadap orang-orang di sekitarku. Sampai kemaren malam... aku merasa kesepian. Aku merasa aku seorang diri. Tidak ada yang peduli. Tidak ada yang mengerti.
Sampai aku mendengar sebuah lagu lama dalam bahasa daerah ...
"Ditogu Ibana au, i do na mangapuli au. Diganup dalan nang tung maol,tanganna do tongtong huhaol, Ditogu togu Ibana au, tanganna sai maniop au, Tongtong ma siseanna au, paima boi tu san lao."
Yah.. tidak terlalu mengerti arti semua liriknya hehehe, tapi secara garis besar lagu ini mengingatkanku bahwa "DIA" adalah sempurna. DIA tidak pernah mengecewakan. DIA lah satu-satunya yang akan setia mendampingiku setiap saat. Hanya DIA yang sepuluh...
Minggu, 21 Desember 2008
Berpacaran
Dua hari terakhir ini saya ke Jakarta. Tujuannya sih bertemu pacar hehehe..
Soalnya udah hampir sebulan gak ketemu. Dan besok saya akan pulang kampung.
Ketemu dengan dia, menyenangkan. Melihat dia cemberut, tersenyum, sedih, curhat dsb.
Malamnya aku nginap di rumah seorang teman alumni. Dan dia bertanya, apa yang kalian
lakukan kalau pacaran?
Wow.. pertanyaan sedikit pribadi sepertinya yah hehehe.. Namun bagi saya ini juga kesempatan. Kesempatan mempertanggung jawabkan hidup saya. Apakah pacaran yang saya lakukan memuliakan 'DIA'.
Pacaran bagi saya adalah proses untuk semakin mengenal satu sama lain. Proses untuk bertumbuh dalam hal komunikasi. Proses untuk saling menerima satu sama lain. Proses untuk belajar memaafkan. Proses untuk mengetahui kelemahan pasangan dan menerimanya, dan proses mengetahui kelebihan pasangan dan memujinya/ encourage. Karena bagi saya : pacaran adalah proses yang ujungnya pernikahan. Bukan untuk main2, atau coba-coba.
Saya bersyukur baru berpacaran di usia yang gak muda lagi. Karena akhirnya saya sudah tahu dulu apa itu pacaran, dan yang terpenting saya bisa memberikan banyak waktu saya sebelumnya (sebelum pacaran) untuk mengenal "DIA". Karena "DIA" lah alasan saya berpacaran. Karena "DIA" lah alasan saya akan menikah. Sehingga pacaran yang kami lakukan adalah karena "DIA".
Satu lagi, pacaran bagi saya (sebagai pria) adalah proses untuk memberikan perhatian buat pacar saya. Meskipun saya sibuk, meskipun perasaan saya sedang tidak oke, apapun itu, tetapi tetap berusaha untuk memberi perhatian untuk memnuhi kebutuhan pacar saya. Dan untuk hal ini, saya mengaku masih perlu belajar lebih peka. Dan yang terpenting, lebih konsisten lagi (tidak tergantung perasaan).
Jadi, sudah mau berpacaran???
Soalnya udah hampir sebulan gak ketemu. Dan besok saya akan pulang kampung.
Ketemu dengan dia, menyenangkan. Melihat dia cemberut, tersenyum, sedih, curhat dsb.
Malamnya aku nginap di rumah seorang teman alumni. Dan dia bertanya, apa yang kalian
lakukan kalau pacaran?
Wow.. pertanyaan sedikit pribadi sepertinya yah hehehe.. Namun bagi saya ini juga kesempatan. Kesempatan mempertanggung jawabkan hidup saya. Apakah pacaran yang saya lakukan memuliakan 'DIA'.
Pacaran bagi saya adalah proses untuk semakin mengenal satu sama lain. Proses untuk bertumbuh dalam hal komunikasi. Proses untuk saling menerima satu sama lain. Proses untuk belajar memaafkan. Proses untuk mengetahui kelemahan pasangan dan menerimanya, dan proses mengetahui kelebihan pasangan dan memujinya/ encourage. Karena bagi saya : pacaran adalah proses yang ujungnya pernikahan. Bukan untuk main2, atau coba-coba.
Saya bersyukur baru berpacaran di usia yang gak muda lagi. Karena akhirnya saya sudah tahu dulu apa itu pacaran, dan yang terpenting saya bisa memberikan banyak waktu saya sebelumnya (sebelum pacaran) untuk mengenal "DIA". Karena "DIA" lah alasan saya berpacaran. Karena "DIA" lah alasan saya akan menikah. Sehingga pacaran yang kami lakukan adalah karena "DIA".
Satu lagi, pacaran bagi saya (sebagai pria) adalah proses untuk memberikan perhatian buat pacar saya. Meskipun saya sibuk, meskipun perasaan saya sedang tidak oke, apapun itu, tetapi tetap berusaha untuk memberi perhatian untuk memnuhi kebutuhan pacar saya. Dan untuk hal ini, saya mengaku masih perlu belajar lebih peka. Dan yang terpenting, lebih konsisten lagi (tidak tergantung perasaan).
Jadi, sudah mau berpacaran???
Kamis, 18 Desember 2008
pulang kampung
Akhirnya liburan tiba. Ini hari terakhir sekolah. Murid2 sudah pulang dari tadi. Dan guru, seperti biasa, harus menunggu sampai .. enggak tahu sampai kapan hehehe..
Liburan ini aku akan pulang kampung, bertemu keluarga besar, yang memang besar...
Hem.. akan ada mama, 5 kakak/abang dan 3 kakak ipar. Dan akan ada 5 keponakan. Jadi totalnya akan ada 15 orang dengan aku. Wow.. lumayan rame juga ya hehe..
Saat2 ini merupakan saat yang menyenangkan. Bisa mengenang masa lalu. Bisa bersama keluarga dan 'melayani' mereka. Yah, saatnya untuk melayani mereka, bukan lagi dilayani. Selamat berlibur semuanya.
Liburan ini aku akan pulang kampung, bertemu keluarga besar, yang memang besar...
Hem.. akan ada mama, 5 kakak/abang dan 3 kakak ipar. Dan akan ada 5 keponakan. Jadi totalnya akan ada 15 orang dengan aku. Wow.. lumayan rame juga ya hehe..
Saat2 ini merupakan saat yang menyenangkan. Bisa mengenang masa lalu. Bisa bersama keluarga dan 'melayani' mereka. Yah, saatnya untuk melayani mereka, bukan lagi dilayani. Selamat berlibur semuanya.
Selasa, 16 Desember 2008
Lady in waiting - Book

Dan suatu hari, saya menemukan buku ini. Saya mencoba membeli dan membacanya. That's it. Sepertinya ini jawaban untuk mereka kaum wanita. Tidak perlu menunggu hari esok untuk bahagia. Tidak perlu menunggu saat yang tepat untuk menikmati hidup ini. Sekarang lah saat nya. Apapun kondisi dan status kita. Sekarang lah saat yang tepat untuk bahagia.
Saya langsung mengirim buku ini ke kakak saya dan setiap ketemu wanita seperti yang saya sebut di atas, saya akan menyarankan mereka membaca buku ini. Dan bagi pria, saya pikir tidak ada salahnya membaca buku ini. Untuk menambah wawasan dan mencoba memahami mereka (wanita).
Info buku :
Author/Artist : Jackie Kendall & Debbie Jones
Publisher : Pionir Jaya
Softcover : 180 pages
Language : Indonesia
Dimension : 14.5 x 21 cm
Weight : 220 grams
Price : Rp 30.000 ,- (mungkin ada discount hehe)
Minggu, 14 Desember 2008
berbeda tetapi satu
Minggu lalu, saya dan 4 teman bertemu. Kami makan malam bareng di kafe tiga cemara, berhubung salah seorang dari kami akan pergi jauh sampai beberapa waktu yang lama. Dan karena dia yang akan pergi, maka dialah yang mentraktir kami malam itu.
Ehm.. semua meng-order steak, yang harganya lumayan. Namun sang teman yang mentraktir tidak keberatan akan hal itu. Berhubung dia akan pergi jauh dan lama. Dan tak ketinggalan minuman yang tidak bisa dibilang murah juga untuk ukuran mahasiswa. (Tapi kami bukan mahasiswa lagi hehehe -- meskipun kantong masih kantong mahasiswa).
Setelah asik melahap, dan mengenang hal-hal yang terjadi dalam 2 tahun terakhir ini, sampai lah kami pada suatu pertanyaan. 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi, kira-kira apa yang akan kami lakukan secara pribadi. Ehm.. cukup serius. Satu persatu kami menyampaikan 'visi' kami ke depan. Setidaknya kalau memang "DIA" tidak mengubahnya. Dan menarik sekali. Tak seorang pun yang sama.
Seorang teman mengatakan akhirnya dia menyadari bahwa dia akan lebih benyak berkecimpung di bidang pendidikan dan penelitian. Yah.. sudah 4 tahun setelah dia lulus, dia mencoba mengubah jalur, namun selalu pintu yang dibukakan adalah di bidang pendidikan dan penelitian yang sampai sekarang masih ditekuninya.
Teman yang lain membagikan bahwa dia akan tetap bekerja di bidang control sistem. Sebagai enginer. Mungkin menjadi seorang manajer (ini tambahan dariku hehehe).
Teman yang lain mengatakan dia akan membuka bisnis, dan menekuninya. Dan yang lain mengatakan dia akan mengambil studi lanjut S2 dan bahkan S3, agar nantinya dia bisa memiliki status yang "baik" di negara yang akan dia datangi. Dan yang lain mengatakan dia akan tetap di kampus. Berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa. Mungkin akan hidup dengan gift-income. (yang manakah saya ??)
Kelimanya berbeda, namun ada satu hal yang sama. Semua sama-sama melihat bahwa semua pekerjaan, status sosial, atau apapun itu, adalah untuk dipakai memuliakan "DIA". Dan dengan tujuan agar semakin banyak orang mengenal "DIA".
Berbeda tetapi satu tujuan.
Ehm.. semua meng-order steak, yang harganya lumayan. Namun sang teman yang mentraktir tidak keberatan akan hal itu. Berhubung dia akan pergi jauh dan lama. Dan tak ketinggalan minuman yang tidak bisa dibilang murah juga untuk ukuran mahasiswa. (Tapi kami bukan mahasiswa lagi hehehe -- meskipun kantong masih kantong mahasiswa).
Setelah asik melahap, dan mengenang hal-hal yang terjadi dalam 2 tahun terakhir ini, sampai lah kami pada suatu pertanyaan. 5 tahun lagi atau 10 tahun lagi, kira-kira apa yang akan kami lakukan secara pribadi. Ehm.. cukup serius. Satu persatu kami menyampaikan 'visi' kami ke depan. Setidaknya kalau memang "DIA" tidak mengubahnya. Dan menarik sekali. Tak seorang pun yang sama.
Seorang teman mengatakan akhirnya dia menyadari bahwa dia akan lebih benyak berkecimpung di bidang pendidikan dan penelitian. Yah.. sudah 4 tahun setelah dia lulus, dia mencoba mengubah jalur, namun selalu pintu yang dibukakan adalah di bidang pendidikan dan penelitian yang sampai sekarang masih ditekuninya.
Teman yang lain membagikan bahwa dia akan tetap bekerja di bidang control sistem. Sebagai enginer. Mungkin menjadi seorang manajer (ini tambahan dariku hehehe).
Teman yang lain mengatakan dia akan membuka bisnis, dan menekuninya. Dan yang lain mengatakan dia akan mengambil studi lanjut S2 dan bahkan S3, agar nantinya dia bisa memiliki status yang "baik" di negara yang akan dia datangi. Dan yang lain mengatakan dia akan tetap di kampus. Berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa. Mungkin akan hidup dengan gift-income. (yang manakah saya ??)
Kelimanya berbeda, namun ada satu hal yang sama. Semua sama-sama melihat bahwa semua pekerjaan, status sosial, atau apapun itu, adalah untuk dipakai memuliakan "DIA". Dan dengan tujuan agar semakin banyak orang mengenal "DIA".
Berbeda tetapi satu tujuan.
Langganan:
Postingan (Atom)